Bab 12 Prasangka Diskriminasi dan Integrasi Masyarakat
Prasangka
Diskriminasi dan Integrasi Masyarakat
Dibuat oleh :
Eva Dwi Meliani
12116405
1KA06
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat saya selesaikan.
Makalah ini disusun agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Sosial
Dasar. Khususnya tentang Prasangka Diskriminasi dan Integrasi
Masyarakat
Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata
kuliah Ilmu sosial Dasar (softskil). Pemahaman tentang penduduk dan hal
– hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan suatu harapan suatu
masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak, sekaligus menambah wawasan bagi
kita semua.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Herry
Susanto selaku Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadarma. Makalah
ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam
tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan, koreksi dan saran, sangat saya
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Makud dan Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sikap dan Prasangka
2.2
Pengertian Diskriminasi
2.2.1 Jenis-jenis Diskriminasi
2.2.2 Macam-Macam Bentuk
Diskriminasi
2.2.3 Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
2.3 Integrasi Sosial
2.3.1
Bentuk-Bentuk Integrasi sosial
2.4
Integrasi Nasional
2.4.1 Komponen-Komponen dalam Integrasi Nasional
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tingkah laku individu satu
dengan individu lain pasti berbeda. Individu bertingkah laku karena ada
dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Tapi apabila gagal dalam memenuhi
kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya. Dan suatu hal yang saling berkaitan, apabila seorang individu
mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda-bedakan.
Maka akan terjadi sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada kebudayaan
orang lain, sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Di dalam kelompok masyarakat
Indonesia, konflik dapat disebabkan karena faktor harga diri dan kebanggaan
kelompok terusik, adanya perbedaan pendirian atau sikap, perbedaan kebudayaan,
benturan kepentingan (politik, ekonomi, kekuasaan). Adat kebiasaan dan tradisi
yang hidup dalam masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam
masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik yang berlangsung lama
biasanya mengalami disintegrasi. Dan untuk menyelesaikan semua itu melalui
integrasi masyarakat. Integrasi dapat berlangsung cepat atau lambat karena
dipengaruhi oleh faktor homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok,
mobilitas geografis, dan efektifitas komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
saja yang terjadi di dalam masyarakat?
2. Mengapa
permasalahan itu terjadi?
3. Apa
yang bisa mengendalikan sehingga permasalahan bisa selesai?
1.3 Maksud dan
Tujuan
1. Mengetahui
masalah apa saja yang terjadi di dalam masyarakat.
2. Mengetahui
yang melatarbelakangi permasalahan itu muncul.
3. Masyarakat
bisa menghindari terjadinya permasalahan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sikap dan Prasangka
Sikap menurut Morgan (1966) , adalah kecenderungan untuk berespons, baik secara positif ataupun negatif terhadap orang, objek atau situasi. Kecenderungan untuk berespon ini meliputi perasaan atau pandangannya, yang tidak sama dengan tingkah laku. Sikap seseorang baru diketahui apabila ia sudah bertingkah laku. Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan yang tidak rasional
Menurut John E. Farley mengklasifikasikan di bagi tiga kategori :
- Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
- Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
- Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.
2.2 Pengertian Diskrminasi
Diskriminasi pada dasarnya adalah penolakan atas HAM dan kebebasan dasar. Dalam Pasal 1 butir 3 UU No. 39/1998 tentang HAM disebutkan pengertian diskriminasi adalah “setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
2.2.1 Jenis-jenis
Diskriminasi
- Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
- Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.Diskriminasi ditempat kerja
2.2.2 Macam-Macam Bentuk Diskriminasi
- dari struktur upah.
- cara penerimaan karyawan,
- strategi yang diterapkan dalam kenaikan jabatan, atau
- kondisi kerja secara umum yang bersifat diskriminatif.
Diskriminasi
di tempat kerja berarti
mencegah seseorang memenuhi aspirasi profesional dan pribadinya tanpa
mengindahkan prestasi yang dimilikinya.
Teori statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata, seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompok tertentu memiliki tingkat produktivitas lebih rendah.
Teori statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata, seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompok tertentu memiliki tingkat produktivitas lebih rendah.
Etnosentrisme adalah
sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan
ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara
sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.
2.2.3 Pertentangan Sosial/Ketegangan
Dalam Masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu:
- Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik
- Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan
- Terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang
sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada
lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat. Adapun
cara pemecahan konflik tersebut :
- Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik
- Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
- Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
- Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama
- Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
- Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
2.3 Integrasi
Sosial
Integrasi berasal dari bahasa
inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu :
- Pengendalian terhadapkonflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
- Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi
sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain
itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di
perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan,
baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara
sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme,
struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan
berikut :
- Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnyakonsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar).
- Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
2.3.1 Bentuk-Bentuk Integrasi sosial
- Asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
- Alkulturasi yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
2.4 Integrasi Nasional
Integrasi
Nasional adalah
penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu
keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa
integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk
menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
2.4.1 Komponen-Komponen dalam Integrasi Nasional
- Integrasi tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
- Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
- Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
- Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
- Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.
Bab
3
PENUTUP
Kesimpulan
Prasangka merupakan dugaan-dugaan yang memiliki nilai
negatif yang diwarnai oleh perasaan sesaat,artinya kondisi emosional sesaat
juga ikut berperan menimbulkan prasangka sosial.Sedangkan diskriminasi adalah
sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan berdasarkan pada
gender, ras, agama, umur, atau karakteristik yang lain.Diskriminasi timbul
karena adanya prasangka negatif terhadap kelompok tertentu. Prasangka
menunjukkan pada sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan. Integrasi
masyarakat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan oleh masyrakat Indonesia
khususnya.Karena memang sulit mewujudkannya di sebuah negara yang heterogen
ini.Tapi integrasi masyarat dapat diwujudkan ketika masyarakat mampu
mengendalikan prasangka dan meninggalkan diskriminasi.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://putri23.ngeblogs.com/category/kampus-gue/isd/
https://isramrasal.wordpress.com/2009/12/26/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme/
https://angelina161209.wordpress.com/2015/12/02/174/
Soal
:
1.Konflik yang dipicu oleh kelompok teroris menebar teror bom cukup
meresahkan masyarakat,membuat repot aparat keamanan. Solusi yang tepat untuk
mengatasi kondisi tersebut dapat melalui?
A. Mediasi
B. Adjudikasi
C. Akomodasi
D. Arbritasi
2.Konflik yang kadang-kadang terjadi antara generasi muda dengan generasi
tua ditandai adanya pandangan,sikap tingkah lakudan tutur kata. Contoh konflik
antar generasi tersebut umumnya disebabkan oleh faktor?
A. Umur/usia
B. Kepentingan
C. Perubahan sosial
D. Posisi masyarakat dalam
3. Konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha dapat dikategorikan
sebagai bentuk konflik?
A. Rasial
B. Politik
C. Pribadi
D. Kepentingan
4. Integrasi sosial dalam masyarakat dapat terwujud jika?
A. Politik aliran berkembang subur dengan semangat dominasi
B. Penguasa memperhatikan golongan dominan sebagai pengendali
C. Pengendali prasangka buruk terhadap individu atau golongan tertentu
D. Penguasa mampu mengendalikan prasangka dan
dominasi
5. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya konflik, kecuali?
A. Adanya benturan kepentingan antar individu maupun kelompok.
B. Adanya perbedaan kebudayaan yang menimbulkan pertentangan.
C. Adanya perbedaan pendirian dan perasaan individu yang semakin tajam.
D. Adanya konsensus dan integrasi dalam masyarakat.
Komentar
Posting Komentar